Perdebatan soal pemilihan lokasi pernikahan kembali mengemuka. Kali ini dipantik oleh video memperlihatkan keberadaan tenda pernikahan yang didirikan sampai menutupi bahu jalan.
Tak tanggung-tanggung, di jalanan kompleks sebuah perumahan itu ada dua tenda pernikahan yang didirikan dalam waktu bersamaan.
Keberadaan tenda pernikahan yang langsung viral tersebut dibagikan oleh pemilik jejaring TikTok @sam_joko pada Senin (4/4/2021).
Dalam video, pria bernama Marjoko tersebut memperlihatkan kondisi jalanan kompleks perumahan yang tak seperti biasanya.
Pasalnya, saat itu terdapat dua buah tenda didirikan di jalanan yang merupakan tempat pelaksanaan pesta pernikahan tetangga.
"Diantara pernikahan mereka," ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.
Marjoko memperlihatkan jalanan kompleks di depan rumahnya. Jalanan itu tak terlalu luas, diduga hanya muat untuk melintas dua mobil saja.
Saat menengok ke arah kiri, tampak di sana sebuah tenda pernikahan bewarna hijau disertai lampu putih menyala. Namun, isi tenda tersebut tampak tampak dari kamera.
Sementara itu, saat dia menengok ke arah kanan, jalanan kompleks ternyata juga ditutup oleh sebuah tenda pernikahan.
Hanya saja, tenda pernikahan yang berada di sisi kanan terbilang sepi. Di dalam tenda tampak ada kursi berjejer dan beberapa buah sepeda motor.
Tak tanggung-tanggung, di jalanan kompleks sebuah perumahan itu ada dua tenda pernikahan yang didirikan dalam waktu bersamaan.
Keberadaan tenda pernikahan yang langsung viral tersebut dibagikan oleh pemilik jejaring TikTok @sam_joko pada Senin (4/4/2021).
Dua Tenda Sekaligus
Dalam video, pria bernama Marjoko tersebut memperlihatkan kondisi jalanan kompleks perumahan yang tak seperti biasanya.
Pasalnya, saat itu terdapat dua buah tenda didirikan di jalanan yang merupakan tempat pelaksanaan pesta pernikahan tetangga.
"Diantara pernikahan mereka," ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.
Marjoko memperlihatkan jalanan kompleks di depan rumahnya. Jalanan itu tak terlalu luas, diduga hanya muat untuk melintas dua mobil saja.
Saat menengok ke arah kiri, tampak di sana sebuah tenda pernikahan bewarna hijau disertai lampu putih menyala. Namun, isi tenda tersebut tampak tampak dari kamera.
Sementara itu, saat dia menengok ke arah kanan, jalanan kompleks ternyata juga ditutup oleh sebuah tenda pernikahan.
Hanya saja, tenda pernikahan yang berada di sisi kanan terbilang sepi. Di dalam tenda tampak ada kursi berjejer dan beberapa buah sepeda motor.
Menyikapi hal itu, Marjoko hanya menulis narasi berbunyi, "Aku terlockdown".
Publik Berdebat
Meski telah berulang-ulang kali terjadi, tetapi publik tampaknya masih semangat mendebatkan hal itu.
Beberapa dari mereka mengatakan, adanya tenda pernikahan seperti itu bisa dimaklumi karena cuma beberapa hari saja.
"Sebenarnya bagus sewa gedung. Tapi kalau gak ya gak apa kan cuma sehari, dimaklumi saja," komentar salah seorang warganet.
"Ya sudah nanti makan siang di pesta yang satu, makan malam di pesta yang satunya lagi. Makan gratis. Gak usah terlalu dipikirin kalau terlockdown," balas warganet lain.
"Sudah gak apa karena hidup pasti butuh tetangga jadi terima nasib hehe," timpal BY.
Namun beberapa lain mengaku kontra lantaran dua tenda didirikan di waktu bersamaan dan keduanya menutupi jalanan.
"Mereka yang bahagia, aku yang menderita," kata Julle.
"Kalau menyengsarakan tetangga, jangan buat tenda pernikahan. Nyewa gedung napa. Kalau gak nyewa gedung TK, sudah di ruangan jadi kan enak," sahut Erni.
Sumber Artikel:
Publik Berdebat
Meski telah berulang-ulang kali terjadi, tetapi publik tampaknya masih semangat mendebatkan hal itu.
Beberapa dari mereka mengatakan, adanya tenda pernikahan seperti itu bisa dimaklumi karena cuma beberapa hari saja.
"Sebenarnya bagus sewa gedung. Tapi kalau gak ya gak apa kan cuma sehari, dimaklumi saja," komentar salah seorang warganet.
"Ya sudah nanti makan siang di pesta yang satu, makan malam di pesta yang satunya lagi. Makan gratis. Gak usah terlalu dipikirin kalau terlockdown," balas warganet lain.
"Sudah gak apa karena hidup pasti butuh tetangga jadi terima nasib hehe," timpal BY.
Namun beberapa lain mengaku kontra lantaran dua tenda didirikan di waktu bersamaan dan keduanya menutupi jalanan.
"Mereka yang bahagia, aku yang menderita," kata Julle.
"Kalau menyengsarakan tetangga, jangan buat tenda pernikahan. Nyewa gedung napa. Kalau gak nyewa gedung TK, sudah di ruangan jadi kan enak," sahut Erni.
Sumber Artikel:
Posting Komentar
Posting Komentar